Beranda | Artikel
Mengapa Kita Harus Bersedekah Jariyah? – Syaikh Saad al-Khatslan #NasehatUlama
3 hari lalu

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali tiga perkara:

(1) Sedekah Jariyah.

(2) Ilmu yang bermanfaat.

(3) Anak saleh yang mendoakannya.”

Sabda beliau: Sedekah Jariyah, yang dimaksud adalah wakaf. Karena wakaf akan terus mengalir pahalanya bagi orang yang mewakafkan.

Selama wakaf itu masih dimanfaatkan, pahalanya akan terus mengalir kepadanya semasa hidup dan setelah wafatnya.

Betapa banyak orang yang sudah berada di dalam kuburnya, tapi pahala wakafnya terus mengalir untuknya.

Selama wakaf itu masih dimanfaatkan, maka pahalanya terus mengalir.

Harta yang diwakafkan itu terus memberinya pahala yang besar.

Inilah salah satu peninggalan yang mendatangkan manfaat bagi seorang Muslim setelah wafatnya.

Sebagaimana yang difirmankan Allah Subhanah,

“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan.” (QS. Yasin: 12).

Ditulis bagi manusia amal saleh yang telah ia kerjakan, seperti shalat, puasa, dan amal saleh lainnya.

Ditulis juga baginya peninggalan-peninggalan baik yang ia tinggalkan.

Di antaranya adalah Sedekah Jariyah, yakni wakaf.

Oleh sebab itu, hendaklah kamu, wahai saudara Muslimku, jika kamu mempunyai kemampuan untuk berwakaf, maka lakukanlah segera! Karena pahalanya besar sekali. Bahkan, ia merupakan cara terbaik untuk membelanjakan harta.

Oleh sebab itu, Umar bin Khattab berkata:

“Aku mendapat sebidang tanah di Khaibar; ia adalah harta paling berharga yang pernah aku dapatkan dalam hidupku. Lalu aku meminta nasihat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang apa yang harus aku lakukan terhadapnya. Lalu beliau memberiku nasihat untuk mewakafkannya.”

Orang yang dimintai nasihat adalah orang yang dipercaya; sehingga andai ada sesuatu yang lebih baik dari wakaf, niscaya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan menasihatkannya kepada Umar.

Jadi, Sedekah Jariyah pahalanya besar dan balasannya berlimpah. Bahkan, jika Sedekah Jariyah dikelola dengan baik bisa jadi lebih bermanfaat bagi pelakunya daripada anak yang berbakti.

Saya mengenal seorang wanita yang tidak dikaruniai anak, tapi ia punya Sedekah Jariyah.

Pengelola wakaf atau Sedekah Jariyah itu berkata:

“Seandainya ia punya anak yang berbakti, niscaya anak itu tidak akan mampu melakukan untuknya seperti apa yang dilakukan oleh wakaf tersebut. Karena pendapatan dari wakaf itu telah disalurkan kepada banyak sekali jalur kebaikan.”

Ini menunjukkan keutamaan wakaf, dan ia akan tetap memberi manfaat bagi pelakunya semasa hidup dan setelah wafatnya.

Maka dari itu, wahai saudara Muslimku! Jika kamu punya kemampuan untuk berwakaf agar segera melakukannya!

Karena itu termasuk peninggalan baik yang tetap memberi kebaikan bagi pelakunya setelah kematiannya.

====

جَاءَ فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ

صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ

أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ

أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

وَقَوْلُهُ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ الْمُرَادُ بِالصَّدَقَةِ الْجَارِيَةِ الْوَقْفُ فَالْوَقْفُ يَجْرِي ثَوَابُهُ لِلْمُوْقِفِ

مَا دَامَ أَنَّ الْوَقْفَ يُنْتَفَعُ بِهِ يَجْرِي لَهُ ثَوَابُهُ فِي حَيَاتِهِ وَبَعْدَ مَمَاتِهِ

كَمْ مِنْ إِنْسَانٍ فِي قَبْرِهِ يَدُرُّ عَلَيْهِ وَقْفُهُ حَسَنَاتٍ؟

وَمَا دَامَ أَنَّ هَذَا الْوَقْفَ يُنْتَفَعُ بِهِ فَأَجْرُهُ يَجْرِي

وَيَدُرُّ عَلَيْهِ الْوَقْفُ حَسَنَاتٍ عَظِيمَةً

وَهَذِهِ مِنَ الْآثَارِ الَّتِي يَنْتَفِعُ بِهَا الْمُسْلِمُ بَعْدَ مَمَاتِهِ

كَمَا قَالَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ

إِنَّا نَحْنُ نُحْيِي الْمَوْتَىٰ وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَآثَارَهُمْ

يُكْتَبُ لِلْإِنْسَانِ مَا قَدَّمَتْ يَدُهُ مِنْ أَعْمَالٍ صَالِحَةٍ مِنْ صَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَأَعْمَالٍ صَالِحَةٍ

وَيُكْتَبُ لَهُ أَيْضًا الْآثَارُ الْحَسَنَةُ الَّتِي خَلَّفَهَا

وَمِنْ ذَلِكَ الصَّدَقَةُ الْجَارِيَةُ الْوَقْفُ

وَلِهَذَا يَنْبَغِي لَكَ أَخِي الْمُسْلِم إِذَا كَانَ عِنْدَكَ قُدْرَةٌ عَلَى الْوَقْفِ أَنْ تُبَادِرَ لِلْوَقْفِ فَإِنَّ أَجْرَهُ عَظِيمٌ بَلْ إِنَّهُ أَفْضَلُ مَا تُبْذَلُ فِيهِ الأَمْوَالُ

وَلِهَذَا قَالَ عُمَرُ

أَصَبْتُ أَرْضًا بِخَيْبَرَ هِيَ أَنْفَسُ مَالٍ أَصَبْتُهُ فِي حَيَاتِي فَاسْتَشَرْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَاذَا أَصْنَعُ فِيهِ؟ فَأَشَارَ عَلَيَّ بِالْوَقْفِ

وَالْمُسْتَشَارُ مُؤْتَمَنٌ فَلَوْ كَانَ هُنَاكَ شَيْءٌ أَفْضَلَ مِنَ الْوَقْفِ لَأَشَارَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى عُمَرَ

فَالصَّدَقَةُ الْجَارِيَةُ ثَوَابُهَا عَظِيْمٌ وَأَجْرُهَا جَزِيْلٌ بَلْ إِنَّ الصَّدَقَةَ الْجَارِيَةَ إِذَا أُحْسِنَ نَظَارَتُهَا رُبَّمَا أَنَّهَا تَنْفَعُ الْإِنْسَانَ أَكْثَرَ مِنَ الِابْنِ الْبَارِّ

وَأَعْرِفُ امْرَأَةً لَمْ تُرْزَقْ بِأَوْلَادٍ لَكِنْ جَعَلَتْ لَهَا صَدَقَةً جَارِيَةً

يَقُولُ النَّاظِرُ عَلَى هَذَا الْوَقْفِ أَوْ هَذِهِ الصَّدَقَةِ الْجَارِيَةِ

يَقُولُ لَوْ كَانَ لَهَا ابْنٌ بَارٌّ لَمَا اسْتَطَاعَ أَنْ يَفْعَلَ كَمَا فَعَلَ هَذَا الْوَقْفُ لِكَوْنِهِ قَدْ صُرِفَ مِنْ رَيْعِ هَذَا الْوَقْفِ فِي وُجُوهٍ كَثِيرَةٍ مِنَ الْبِرِّ

وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى فَضْلِ الْوَقْفِ وَأَنَّهُ يَنْفَعُ الْإِنْسَانَ فِي حَيَاتِهِ وَبَعْدَ مَمَاتِهِ

فَيَنْبَغِي لَكَ أَخِي الْمُسْلِمَ إِذَا كَانَ عِنْدَكَ قُدْرَةٌ عَلَى الْوَقْفِ أَنْ تَبَادِرَ إِلَيْهِ

فَإِنَّهُ مِنَ الْآثَارِ الْحَسَنَةِ الَّتِي تَبْقَى لِلْإِنْسَانِ بَعْدَ مَمَاتِهِ


Artikel asli: https://nasehat.net/mengapa-kita-harus-bersedekah-jariyah-syaikh-saad-al-khatslan-nasehatulama/